Padang - Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program Smart Surau yang resmi dicanangkan pada 6 Oktober 2025 lalu. Dalam sepekan pelaksanaannya, antusiasme siswa untuk datang dan beraktivitas di masjid serta musala terpantau cukup tinggi.
Namun, di balik antusias tersebut, pemerintah tetap mengingatkan pentingnya peran pengawasan orangtua, terutama pada jam-jam yang dianggap tidak ramah bagi anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Eri Sendjaya, mengimbau para orangtua agar tidak hanya melepas anak pergi ke masjid, tetapi turut mendampingi, khususnya saat salat subuh.
“Kami mengajak semua orangtua, terutama ibu-ibu, agar ikut mengantarkan anak ke masjid atau musala. Ini bagian dari upaya menjaga keamanan dan pembinaan karakter anak,” ujarnya, dikutip Senin (13/10/2025).Eri menekankan bahwa waktu antara pukul 19.00 hingga 05.00 adalah periode tidak ramah anak, karena pada jam tersebut banyak aktivitas yang berpotensi memicu tindakan kriminal. Ia menyebut, berbagai kasus tawuran, pembegalan, hingga kekerasan seksual sering kali terjadi dalam rentang waktu tersebut.
“Karena itu, tanggung jawab orangtua sangat penting. Pastikan anak berada di lingkungan yang aman dan produktif, salah satunya melalui kegiatan Smart Surau,” tegasnya.
Selain membahas isu pengawasan anak, Eri juga menyoroti pentingnya peran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dalam mendukung program sosial di tingkat masyarakat.
Menurutnya, TP-PKK harus semakin aktif dan kompeten dalam setiap kegiatan, terutama menjelang proses penilaian program pemberdayaan.
Editor : Redaksi