Padang - Sebanyak 50 nominasi lomba menulis surat untuk guru dan siswa se-Sumatera Barat (Sumbar) 2025, lolos dari ribuan peserta setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi.
Peserta yang lolos masing-masing kategori guru sebanyak 25 orang dan kategori siswa sebanyak 25 orang. Nama peserta yang lolos diperoleh berdasarkan seleksi ketat dewan juri yang diketuai Dr. Andria Catri Tamsin, di sekretariat Satupena Sumatera Barat di jalan Cinduamato Padang.
Menurut Andria, dari surat-surat yang masuk banyak yang tidak menulis surat berdasarkan struktur sebuah surat. Misalnya, pembuka, penggunaan kata sapaan yang tidak jelas dan kurang santun. Terutama dari surat yang ditulis siswa kepada guru.
“Isi suratnya banyak yang mengungkapkan hal-hal yang normatif saja. Tidak merupakan inspirasi diri sendiri yang memiliki ide, gagasan, yang berhubungan dengan pengalaman personal siswa dan gurunya. Padahal tema yang diberikan berkaitan dengan pikiran, perasaan dan pengalaman siswa terhadap sosok guru,” katanya, Jumat (4/7/2025).
Selain itu, penggunaan ejaan dan kalimat efektif kurang diperhatikan peserta. Bahkan sebagian guru banyak yang tidak memerhatikan ejaan serta penggunaan kata dalam kalimat.
“Secara umum surat yang ditulis siswa dan guru cukup baik sesuai dengan tema dan memberikan inspirasi dan motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi siswa, meski banyak catatan yang perlu menjadi perhatian terutama soal kata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan yang disempurnakan (EYD)” kata Andria, dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.Ketua Dewan Pimpinan Daerah Satupena Provinsi Sumbar, Sastri Bakry, menambahkan, peserta yang dinyatakan lolos seleksi selanjutnya dihubungi melalui kontak nomor yang tertera pada surat yang dikirimkan pada panitia. Selanjutnya, diundang untuk mempresentasikan suratnya pada pertengahan Agustus 2025 mendatang di Padang.
“Presentasi tersebut adalah merupakan tahap lanjutan terakhir untuk memilih dan menetapkan pemenang terbaik 1, 2, 3 dan lima pemenang harapan masing-masing kategori, guru dan siswa. Buku ini akan diterbitkan SatuPena dan para nomine juga akan diberikan pada saat presentasi” kata Sastri.
Sekretaris Satupena Sumbar Armaidi Tanjung menambahkan, beberapa surat yang dikirimkan ada juga yang tidak lengkap. Misalnya, penempatan data penulis yang diminta tidak tepat, nomor kontak tidak dicantumkan di surat sehingga merugikan peserta sendiri.
“Alhamdulillah, lewat lomba ini kita tahu permasalahan siswa dan guru, mereka peduli atau tidak dengan lingkungannya. Dengan diumumkan nominasi lomba ini terjawab sudah banyak pertanyaan yang masuk lewat chat via whatsapp sejak ditutupnya batas akhir penerimaan surat 15 Juni 2025 lalu,” kata Armaidi Tanjung.
Editor : Redaksi