Jakarta, - Microsoft secara resmi menutup Skype, salah satu pelopor layanan panggilan video daring global, pada 5 Mei 2025.
Aplikasi yang pernah menjadi primadona komunikasi virtual ini mengalami penurunan jumlah pengguna yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mendorong Microsoft untuk mengakhiri layanannya.
Sejak bulan Februari lalu, Microsoft sebenarnya telah memberikan sinyal penutupan Skype.
Sebagai gantinya, raksasa teknologi Amerika Serikat ini secara aktif mendorong para pengguna untuk beralih ke Microsoft Teams versi gratis yang menawarkan fitur-fitur serupa dengan pengalaman pengguna yang lebih modern.
"Skype telah menjadi bagian penting dalam membentuk komunikasi modern dan menemani berbagai momen bermakna pengguna di seluruh dunia," ungkap Jeff Taper, Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft, dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters pada Selasa, (6/5/2025).
Perjalanan Skype dimulai pada tahun 2003 ketika Niklas Zennstrom dan Janus Friis meluncurkannya sebagai layanan panggilan suara berbasis internet.Kemudian, popularitas aplikasi ini melonjak drastis setelah menghadirkan fitur video call dan pesan teks gratis yang pada saat itu merupakan terobosan baru dalam industri komunikasi digital.
Pada masa kejayaannya, Skype berhasil mencatat lebih dari 300 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Kesuksesan ini membuat eBay tertarik untuk mengakuisisinya pada tahun 2005 dengan nilai transaksi mencapai 2,6 miliar Dolar AS.
Namun demikian, Skype kemudian dijual kembali kepada sekelompok investor pada 2009, sebelum akhirnya Microsoft mengambil alih kepemilikannya.
Sayangnya, seiring dengan munculnya berbagai aplikasi komunikasi alternatif seperti Zoom, WhatsApp, dan Slack, Skype mulai kehilangan dominasinya di pasar.
Editor : Redaksi