Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menegaskan komitmennya dalam keterbukaan kepada publik terkait laporan keuangan konsolidasian semester I 2025 yang saat ini sedang dalam tahap limited review oleh kantor akuntan publik independen.
Manajemen GOTO menjelaskan, proses review terbatas ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memperkuat tata kelola dan transparansi kepada pemegang saham dan publik. Laporan keuangan tersebut dijadwalkan akan dipublikasikan paling lambat pada 31 Agustus 2025 sesuai dengan ketentuan POJK 14/2023 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, pada perdagangan Jumat (18/7/2025), saham GOTO mengalami penurunan 3,33% ke level Rp58 per saham. Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi beli bersih senilai Rp26,3 miliar, menunjukkan minat pasar yang masih cukup positif terhadap prospek GOTO.
Beberapa analis seperti JPMorgan dan SGMC Capital menilai perbaikan kinerja GOTO belum sepenuhnya tercermin pada harga saham. SGMC Capital menyebut program buyback saham serta disiplin finansial perusahaan dapat menjadi katalis positif untuk revaluasi harga saham di masa depan.
Sejak melantai di bursa pada 2022, saham GOTO memang mengalami penurunan signifikan dari level tertinggi Rp442 ke sekitar Rp50 per saham pada Agustus 2024. Namun pada kuartal terakhir, GOTO berhasil mencatatkan adjusted EBITDA positif sebesar Rp393 miliar, berbalik dari posisi rugi Rp101 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan juga meningkat 37% secara tahunan, dengan bisnis fintech menjadi motor pertumbuhan utama, tumbuh hingga 90% secara tahunan dengan pengguna aktif bulanan melampaui 20 juta.
SGMC Capital menilai GOTO berpotensi menjadi pemain kuat di kawasan ASEAN untuk bersaing dengan Grab dan SEA Ltd, apalagi isu merger dengan Grab kembali mengemuka dengan valuasi yang diperkirakan di atas US$7 miliar, meskipun tantangan regulasi tetap menjadi perhatian.JPMorgan menilai harga saham GOTO saat ini masih menarik untuk koleksi jangka panjang, sementara Morningstar mengingatkan bahwa tanpa unit e-commerce Tokopedia yang telah dilepas ke ByteDance pada 2023, GOTO harus memperkuat lini bisnis lain agar tidak tertinggal dari kompetitor dalam jangka panjang.
Laporan keuangan semester I 2025 akan menjadi penentu penting bagi arah pergerakan saham GOTO ke depan, termasuk perkembangan unit fintech, efisiensi operasional, dan potensi merger yang dapat menjadi katalis pertumbuhan berikutnya.
(*)
Editor : Redaksi