Pemprov Sumbar

UNAND Bedah Buku "Untuk Kedjajaan Bangsa"

×

UNAND Bedah Buku "Untuk Kedjajaan Bangsa"

Bagikan berita
Dok. Ist
Dok. Ist

Padang - Universitas Andalas (UNAND) mempertegas perannya sebagai kampus riset yang relevan dengan kebutuhan bangsa. Melalui acara bedah buku bertajuk “Untuk Kedjajaan Bangsa: Karya Para Profesor Universitas Andalas” di Perpustakaan UNAND pada Selasa (23/9/2025), kampus ini secara resmi meluncurkan sebuah karya monumental yang diharapkan menjadi panduan strategis untuk pembangunan nasional.

Buku ini bukan sekadar koleksi tulisan biasa. Di dalamnya, terdapat gagasan-gagasan multidisiplin dari 49 guru besar UNAND yang mencakup berbagai bidang, mulai dari sains dan teknologi, kesehatan, hingga sosial humaniora. Karya ini dipandang sebagai puncak pengabdian akademik para profesor, yang tidak hanya mengajar dan meneliti, tetapi juga membagikan pemikiran mereka untuk kemajuan bangsa.

Wakil Rektor I UNAND, Prof. Sukri Arief, menegaskan bahwa buku ini harus lebih dari sekadar pajangan. “Buku ini adalah salah satu bentuk kontribusi tertinggi seorang guru besar. Kita ingin karya ini hidup, dibaca, dipelajari, dan memberi manfaat, baik untuk mahasiswa maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Prof. Sukri menambahkan, penerbitan buku ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong perguruan tinggi untuk menghasilkan karya yang aplikatif dan berdampak langsung pada masyarakat. UNAND, melalui unit penerbitan UNAND Press, telah memastikan bahwa karya-karya ini dapat diakses secara luas, termasuk melalui toko buku nasional. Hal ini menunjukkan komitmen UNAND untuk memastikan bahwa hasil riset tidak hanya beredar di lingkungan akademik, tetapi juga menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan publik.

Prof. Marlina, Ketua Dewan Profesor UNAND, menyebut penerbitan buku ini sebagai wujud nyata dari tanggung jawab moral para guru besar. Ia menekankan bahwa karya ini merupakan representasi dari kontribusi pemikiran mereka untuk negeri.

“Tugas kami bukan hanya mengajar dan meneliti, tetapi juga menulis dan membagikan gagasan agar bisa menjadi referensi bagi mahasiswa, pembuat kebijakan, maupun masyarakat luas,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Marlina mengungkapkan bahwa proyek ini juga menjadi momentum untuk memperkuat tradisi kolaborasi lintas disiplin. Meskipun setiap guru besar diwajibkan menulis setidaknya satu buku setiap tiga tahun, proyek kolektif seperti ini mampu menghasilkan karya yang lebih mendalam dan kaya perspektif.

“Dengan model kolaborasi ini, karya yang lahir lebih mendalam karena memadukan beragam latar belakang ilmu. Rencananya, tradisi ini akan dilanjutkan, dengan target tiga volume baru setiap tahunnya,” ungkap Prof. Marlina, salah satu guru besar yang terlibat dalam penulisan buku tersebut.

Melalui buku “Untuk Kedjajaan Bangsa”, UNAND menunjukkan konsistensinya dalam menyuarakan gagasan-gagasan strategis. Harapannya, karya para profesor ini dapat menjadi inspirasi dan pijakan penting dalam mewujudkan kejayaan bangsa di masa depan.

(*)

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini