Padang - Hari terakhir gelaran ‘World Surf League (WSL) Nias Pro QS 6000′ di Pantai Sorake, Nias Selatan, ditutup dengan prestasi membanggakan dari dua peselancar muda Indonesia asal Mentawai, Sumatera Barat.
Dylan sukses meraih gelar juara dunia di kategori ‘Men’s Shortboard’, sementara Kya harus puas finis di posisi ‘equal third’ setelah terhenti di babak semifinal “Women’s Shortboard”.
Dylan tampil dominan sepanjang kompetisi. Dengan teknik tinggi dan konsistensi luar biasa, ia berhasil menyingkirkan lawan-lawannya hingga babak final dan keluar sebagai juara dunia WSL Nias Pro QS 6000. Kemenangan ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia di kancah selancar internasional.
“Dylan World Champion Nias ProDylan World Champion Nias Pro– Indonesia Juara!” ujar Harry Algamar, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Sumbar. Kemenangan Dylan diumumkan pada Kamis, (26/6/2025)setelah partai final berakhir.
Sementara itu, Kya yang juga berasal dari Mentawai menorehkan hasil gemilang dengan menembus babak semifinal. Meskipun langkahnya terhenti, raihan posisi “equal third” di divisi putri tetap menjadi prestasi membanggakan.Ajang ini menjadi bukti bahwa atlet-atlet selancar Indonesia, khususnya dari Mentawai yang dikenal sebagai salah satu surga selancar dunia, memiliki potensi besar untuk bersaing di level global.
Penampilan keduanya pun mendapat sambutan hangat dari publik, baik di lokasi maupun melalui siaran langsung di kanal YouTube resmi “WSL Nias Pro 2025”.
Prestasi Dylan dan Kya bukan hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Sumatera Barat, khususnya Mentawai, sebagai lumbung peselancar kelas dunia.
Editor : Redaksi