Ikeu mengatakan, melalui kurikulum, siswa akan diajarkan berbagai topik penting. Seperti, konsep dasar gizi, kelompok makanan dan porsi yang tepat, peran zat gizi bagi tubuh, dan dampak negatif dari kebiasaan makan yang buruk
Kemudian, terang Ikeu, pendidikan gizi juga meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya gizi seimbang, serta membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik terkait asupan makanan.
Hal ini, kata Ikeu, juga berperan dalam pencegahan penyakit akibat pola makan buruk seperti obesitas dan diabetes.
“Siswa juga memperoleh keterampilan praktis seperti memasak dan berkebun yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” beber Ikeu.
Menurut Ikeu, integrasi pendidikan gizi dalam kurikulum diyakini akan menciptakan sinergi positif antara sekolah, keluarga, dan komunitas. Serta memperkuat pesan pentingnya gizi seimbang di berbagai lapisan masyarakat."Yang terpenting, pendidikan gizi dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup sehat, mendukung upaya pencegahan penyakit, serta meningkatkan kualitas hidup di masa depan," ucapnya.
Sebagai lembaga yang bertugas dalam program pemenuhan gizi nasional, sebut Ikeu, BGN telah melakukan berbagai upaya edukasi gizi.
Editor : Redaksi