Pemprov Sumbar

Ekonomi Kreatif Sumbar Kian Menggeliat, SCF 2025 Raup Transaksi Rp1,9 Miliar

×

Ekonomi Kreatif Sumbar Kian Menggeliat, SCF 2025 Raup Transaksi Rp1,9 Miliar

Bagikan berita
Dok. Ist
Dok. Ist

Padang - Sumatera Barat kembali menunjukkan geliatnya dalam memajukan ekonomi kreatif. Hal ini terbukti dari suksesnya penyelenggaraan Sumatera Barat Creative Economy Festival (SCF) 2025 yang berhasil meraup total transaksi hingga Rp1,9 miliar selama tiga hari pelaksanaannya. Festival yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sumatera Barat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini resmi ditutup oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, bersama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, pada Minggu (14/9/2025).

Sejak pertama kali digelar pada 2023, SCF secara konsisten menjadi platform utama untuk mempromosikan dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat, Arry Yuswandi, ini menghadirkan 58 UMKM dan top brand yang menempati 51 booth dengan tiga kategori utama: Sumbar Fashion & Ethnic, Sumbar Recycle & Green Creative, dan Sumbar Palanta Food & Coffee.

Keberhasilan SCF 2025 tidak hanya diukur dari angka transaksi, tetapi juga dari antusiasme masyarakat. Sebanyak 1.456 pengunjung memadati area festival, menunjukkan tingginya minat terhadap produk-produk kreatif khas Sumatera Barat. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM nagari, sejalan dengan kerangka kerja DAUN (Dari Nagari Untuk Negeri).

Kepala Perwakilan BI Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, menyampaikan bahwa UMKM nagari harus menjadi motor ekonomi daerah. Ia menekankan pentingnya produk berbasis kearifan lokal yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mampu menembus pasar nasional dan internasional.

“Komitmen ini bukan sekadar wacana, kegiatan business matching yang diadakan dalam festival ini berhasil mencatatkan potensi transaksi ekspor senilai USD 86.493, atau setara dengan Rp1,41 miliar,” ungkapnya.

Selain pameran dan bazar lanjut Abdul Majid, SCF 2025 juga mengedepankan edukasi digital. Para pengunjung diperkenalkan dengan fitur-fitur pembayaran terkini, termasuk QRIS Tap, sebuah inovasi pembayaran digital. Upaya ini sejalan dengan tren adopsi digital di Sumatera Barat yang terus meningkat.

“Hingga Juli 2025, transaksi QRIS di Sumbar telah mencapai 31,8 juta transaksi dengan nilai total Rp3,8 triliun,” kata dia.

Baik Gubernur Mahyeldi maupun Deputi Gubernur Filianingsih sepakat bahwa sinergi antara pemerintah, perbankan, dan UMKM yang didukung digitalisasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing.

“Sinergi erat didukung dengan digitalisasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang baik, inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Mahyeldi.

Sebagai penutup, KPwBI Sumbar memberikan penghargaan kepada UMKM peserta yang berprestasi. UMKM Eky Kreasi dari Solok Selatan dinobatkan sebagai penerima penghargaan Top Sales Performance, sementara UMKM Komak Toroiji dari Kabupaten Kepulauan Mentawai meraih penghargaan Most Engaging Booth. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi UMKM lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Sumatera Barat.

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini