Padang - Lonjakan harga cabai merah yang kian “pedas” hingga menyentuh angka Rp80.000 per kilogram di pasar-pasar satelit akhirnya diredam. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama Bank Indonesia (BI) bergerak cepat dengan menggelar intervensi pasar melalui Pasar Murah khusus cabai pada Car Free Day (CFD) di halaman Kantor Gubernur, Minggu (28/9/2025).
Aksi cepat ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi untuk menjaga stabilitas harga dan menjamin ketersediaan pasokan.
Sejak pagi, ratusan warga antusias memadati lokasi Pasar Murah itu. Hal ini wajar, sebab di tengah kenaikan harga cabai yang mencapai Rp70.000–Rp75.000 di Pasar Raya Padang, masyarakat di sini bisa mendapatkan cabai merah hanya dengan harga Rp53.000 per kilogram. Selisih harga yang signifikan ini menjadi angin segar bagi ibu rumah tangga.
“Kalau di pasar biasa susah sekali dapat cabai, apalagi harganya mahal. Di sini bisa Rp53 ribu sekilo, jelas sangat membantu kami ibu rumah tangga,” ungkap Buk Des (56), seorang warga Padang, menyambut lega kehadiran pasar murah tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh tiga faktor utama: menurunnya produksi lokal, terbatasnya pasokan dari daerah lain, serta meningkatnya kebutuhan cabai seiring berjalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di lebih dari 100 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
“Intervensi pasar ini kita lakukan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan cabai dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga distribusi yang adil,” jelas Arry.Untuk memastikan pemerataan dan mencegah penimbunan, lanjut Arry, pemerintah memberlakukan pembatasan pembelian 1–2 kilogram per orang.
Untuk hari ini, Pemprov Sumbar melalui Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat, mengalokasikan sebanyak 700 kg cabai merah untuk disalurkan. Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus memperluas kegiatan Pasar Murah ini ke titik-titik strategis lain, dengan koordinasi yang erat bersama Bank Indonesia dan Bulog.
“Kegiatan ini akan terus kita lakukan, hingga pasokan cabai stabil, dan harga kembali normal,” ungkap Arry Yuswandi.
“Intervensi ini sekaligus menjadi pesan tegas pemerintah dalam upaya melindungi daya beli masyarakat dari gejolak inflasi pangan,” imbuhnya.
Editor : Redaksi