SPI Sumbar Kritik Tajam Pemerintah: Kedaulatan Pangan Hanya 'Lip Service', Petani Ditinggalkan

×

SPI Sumbar Kritik Tajam Pemerintah: Kedaulatan Pangan Hanya 'Lip Service', Petani Ditinggalkan

Bagikan berita
Dok. Ist
Dok. Ist

Meski diwarnai kritik tajam, diskusi juga melahirkan secercah optimisme. Silvi Lestari dari Huma Inovasi menyoroti potensi dana desa yang belum dimaksimalkan untuk ketahanan pangan. “Jika 20 persen dana desa benar-benar dipakai untuk urusan pangan, banyak inovasi pangan lokal bisa didorong,” jelasnya.

Sementara itu, suara dari generasi milenial, Aldi Yulianda, pemilik pembibitan Muda Karya, membuktikan bahwa profesi petani masih menjanjikan.

“Menjadi petani bukan soal mencari *cuan* semata. Yang penting bagaimana kita bisa berproduksi dan berdaya di lahan sendiri. Bahkan di lahan kurang dari satu hektare, masih bisa hidup layak kalau dikelola dengan inovatif,” kata Aldi.

Pada akhirnya, para pembicara sepakat bahwa petani tidak boleh lagi hanya menjadi objek kebijakan. “Dari hulu ke hilir, petani mesti dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Tanpa itu, kedaulatan pangan hanya slogan,” tutup Rustam.

(*)

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini