Pada tahun 2025 ini, UNAND berhasil memperoleh pendanaan riset dari BIMA Kemendiktisaintek sebanyak 230 judul, menempatkan UNAND sebagai salah satu dari 10 perguruan tinggi penerima terbanyak secara nasional. Selain itu, 486 judul lainnya didanai melalui skema internal UNAND.
“Ini adalah bukti bahwa kapasitas riset kita terus tumbuh dan dipercaya,” kata Rektor.
Namun, ia menekankan bahwa UNAND tidak boleh berpuas diri. “Pendanaan kolaboratif dari mitra industri dan luar negeri masih perlu diperkuat. Di sinilah peran para guru besar sangat vital,” ucapnya.
Guru besar diharapkan dapat menjadi jembatan strategis dalam membangun jejaring nasional dan internasional, serta menjadi penggerak utama dalam memimpin konsorsium riset dan inovasi lintas disiplin.
“Guru besar adalah puncak karier akademik, tetapi juga panggilan untuk menginspirasi, memimpin, dan menggerakkan ekosistem pengetahuan,” kata Rektor Efa Yonnedi.“Dengan integritas, kapasitas, dan jejaring yang dimiliki, guru besar menjadi simbol harapan dan perubahan bagi masa depan perguruan tinggi,” imbuhnya.
(*)
Editor : Redaksi