Pemprov Sumbar

Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat

×

Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat

Bagikan berita
Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat
Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat

1. Mengurangi hambatan waktu dan biaya
- Dengan menggunakan KA Minangkabau Ekspres, wisatawan tak perlu berganti moda transportasi darat dengan rute memutar atau menghadapi kemacetan lalu lintas menuju kota. Hal ini secara langsung mengurangi “friksi” perjalanan dan menjadikan Sumbar lebih menarik sebagai destinasi dari segi kemudahan mobilitas.

2. Peningkatan kenyamanan dan persepsi modernitas
- Moda rel sering diasosiasikan dengan kenyamanan, ketepatan waktu, dan keandalan. Keberadaan KA Minangkabau Ekspres meningkatkan citra Sumatera Barat sebagai daerah yang ramah akses transportasi yang merupakan faktor penting dalam keputusan wisatawan, terutama wisatawan asing.

3. Distribusi wisata ke destinasi sekitar rel
- Akses dari stasiun menuju kawasan wisata dipermudah dengan transportasi antarmoda. Sebagai contoh, wisatawan dari BIM dapat langsung menuju lokasi wisata religi (Masjid Syech Ahmad Khatib Al-Minangkabawi) yang menjadi salah satu icon Provinsi Sumatera Barat dengan KA Minangkabau Ekspres dan melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi online begitupun dari BIM menuju wisata Kota Tua di stasiun Pulau Aie dan lain sebagainya.

4. Efek stimulus ekonomi lokal
- Peningkatan jumlah wisatawan akan membawa dampak ekonomi lokal: peningkatan okupansi hotel, konsumsi kuliner lokal, aktivitas UMKM di sekitar stasiun dan destinasi. Moda rel bandara mendukung distribusi wisatawan yang lebih merata, tidak hanya ke pusat kota, tetapi juga ke daerah-daerah sekitar rel.

Reza menambahkan, sebagai salah satu tulang punggung transportasi modern di Sumatera Barat, KA Minangkabau Ekspres memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah ini. Untuk menjaga dan memperkuat momentum tersebut, KAI Divre II Sumatera Barat berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan dan pengembangan layanan agar semakin adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan wisatawan.

Upaya pengembangan tersebut meliputi:
• Frekuensi dan kapasitas: Walaupun KA Minangkabau Ekspres memiliki jadwal reguler (jumlah perjalanan harian, kapasitas rangkaian), perlu evaluasi terus-menerus terhadap jadwal keberangkatan Minangkabau Ekspres agar mencakup jam-jam penting, terutama saat musim wisata.
• Integrasi moda multimoda: Menyambungkan layanan Minangkabau Ekspres dengan transportasi lokal (bus kota, angkutan wisata) akan memperlancar perjalanan wisatawan.
• Promosi Bersama: Mengembangkan paket wisata yang mencantumkan transportasi kereta bandara sebagai nilai tambah misalnya "tiket KA Minangkabau Ekspres edutrain/wisata lokal".
• Penguatan infrastruktur penunjang: Peningkatan fasilitas stasiun (informasi wisata, ruang tunggu nyaman dll), serta penunjuk arah (signage) harus ditingkatkan agar transisi antar moda menjadi mulus.
• Monitoring dan evaluasi Dampak: Perlu penelitian empiris (survei wisatawan) untuk mengukur seberapa besar kontribusi KA Minangkabau Ekspres terhadap keputusan memilih Sumbar sebagai destinasi, serta pola perjalanan wisatawan setelah turun dari KA Minangkabau Ekspres.

Dengan kemudahan akses dari bandara ke kota, peningkatan kenyamanan, dan penerimaan publik yang semakin besar, KA Minangkabau Ekspres memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan kunjungan wisatawan.

“Untuk menjadikan rel bandara sebagai pemicu utama pariwisata berkelanjutan,sinergi antar-pemangku kepentingan Dinas Pariwisata, KAI, pemerintah daerah, operator wisata sangat penting. Dengan perencanaan yang tepat, Sumatera Barat dapat makin menonjol sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia,” tutup Reza.

(*)

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini