Padang - Puncak peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tingkat Provinsi Sumatera Barat digelar pada Minggu (19/10/2025) di Padang. Kegiatan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini diwarnai dengan berbagai lomba dan kegiatan edukatif, sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya akses terhadap layanan keuangan.
Kepala OJK Sumatera Barat, Roni Nazra, mengatakan bahwa BIK menjadi momen penting untuk mengakselerasi pemahaman masyarakat terhadap inklusi keuangan. Menurutnya, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal literasi dan inklusi keuangan, terutama di kalangan masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan maupun lembaga jasa keuangan lainnya.
“Hari ini kita angkat kegiatan puncak Bulan Inklusi Keuangan. Kenapa harus ada kegiatan ini? Karena tingkat inklusi keuangan negara kita masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Masih banyak masyarakat kita yang belum memiliki rekening perbankan ataupun akses ke lembaga jasa keuangan lainnya,” ujar Roni.
Ia menegaskan bahwa tanpa keterlibatan aktif lembaga jasa keuangan, akan sulit bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.Acara pembukaan dihadiri Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Barat, Kuartini Deti Putri, yang hadir mewakili Gubernur Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan capaian inklusi keuangan di Sumbar yang sudah berada pada angka 92,74 persen. Namun, literasi keuangan baru mencapai 66,54 persen, dan literasi keuangan syariah masih di angka 13 persen.
Editor : Redaksi