Kesejahteraan Ekonomi dan Keadilan Sosial: Dua Sayap Kemajuan
Sastri menegaskan bahwa kemajuan ekonomi tak berarti jika meninggalkan keadilan. Ia mengutip pesan Presiden Prabowo: “Prosperity without justice will only create new divisions.”
Ia mengingatkan bahwa meski Indonesia telah mengangkat 40 juta rakyat dari kemiskinan, pertumbuhan bukanlah kemenangan bila satu jiwa pun tertinggal.
Pembangunan, tegasnya, harus seiring dengan pendidikan, literasi, dan budaya: karena kemakmuran sejati tak bisa dipisahkan dari kemanusiaan.
Budaya dan Sastra sebagai Jembatan Bangsa
Bagian paling menyentuh adalah saat Sastri berbagi tentang International Minangkabau Literacy Festival (IMLF). Dalam beberapa tahun, festival ini tumbuh dari 12 menjadi 24 negara peserta: bukti bahwa sastra dapat melintasi batas politik dan bahasa.Ia menawarkan gagasan World Poetry for Peace, forum puisi lintas negara di bawah payung BRICS.
Di tangan Sastri, sastra bukan hiburan; ia adalah diplomasi nurani: cara bangsa-bangsa berpegangan tangan di tengah dunia yang mudah terbelah.
BRICS sebagai Mercusuar Moral Dunia