Bukittinggi, - Kesbangpol menggelar kegiatan Dialog Politik bersama tokoh masyarakat dari Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Kegiatan ini bertujuan memperkuat rekonsiliasi politik pasca pemilu serentak 2025 dan pilkada.
Acara tersebut berlangsung 15-17 Mei 2025 di Hotel Monopoli, Kota Bukittinggi, dan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni akademisi Universitas Andalas, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol, serta Anggota DPRD Sumbar, Donizar.
Ketiganya membahas pentingnya membangun kembali semangat kebersamaan dan memperkuat integrasi sosial pasca kontestasi politik nasional.
Donizar menyampaikan materi bertema “Membangun Rekonsiliasi dan Persatuan Pasca Pemilu dan Pilkada Serentak di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat”.
Dalam paparannya, ia menekankan bahwa demokrasi akan selalu menghadirkan perbedaan, bahkan benturan kepentingan.
“Proses demokrasi memang memunculkan blok-blok kepentingan, dan gesekan kerap kali muncul di masyarakat bawah,” ujarnya.Ia juga menyinggung peran elit politik yang kerap bersikap akrab saat debat, namun menyisakan konflik di akar rumput akibat perbedaan pilihan.
“Saat debat para paslon bisa bersalaman hangat, tapi di masyarakat bawah justru terjadi gesekan besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengkritisi praktik kampanye negatif yang marak terjadi, seperti black campaign dan politik uang.
Donizar menilai praktik semacam ini hanya akan memperdalam polarisasi dan membahayakan konsolidasi demokrasi.
Editor : Redaksi
