Selanjutnya, pengalaman perangkat lunak dengan One UI 8 sangatlah mulus, cair, dan konsisten. Fitur-fitur khusus untuk perangkat lipat, seperti Edge Panel, pop-up window, dan multi-window multitasking, membuat pengoperasiannya terasa dipoles.
Belum lagi adanya Flex Mode yang memungkinkan saya menonton video dengan layar terlipat sebagian, serta Modes and Routines yang mengotomatiskan workflow.
Dan yang tak kalah penting, kinerjanya didukung chipset Snapdragon 8 Elite yang dapat menangani multitasking dan gaming dengan sangat baik tanpa panas berlebih.
Hal-Hal yang Biasa Saja atau Cukup Baik
Di sisi lain, ada beberapa hal yang menurut saya biasa saja. Meskipun saya menyukai desainnya yang tipis dan ringan, pilihan warna dan bahasa desain secara keseluruhan terasa kurang inspiratif dan agak membosankan.
Kemudian, masalah daya tahan masih perlu dipertimbangkan. Z Fold 7 memang memiliki peringkat IP48 yang lebih baik, tetapi tidak tahan debu. Selain itu, layar dalamnya yang fleksibel masih memerlukan pelindung layar plastik.
Jika pelindung terlepas, kita harus membawanya ke ahli Samsung untuk penggantian, yang tentunya merepotkan. Jadi, kekhawatiran tentang daya tahan selalu ada di pikiran, terutama saat digunakan di tempat ramai.
Selanjutnya, kualitas speaker-nya cukup biasa. Suaranya tidak terlalu punchy dan kurang kedalaman, yang mungkin merupakan batasan dari faktor bentuknya yang tipis.Lalu, untuk kamera, lensa utamanya sangat bagus dan setara dengan S25 Ultra, menghasilkan foto yang solid dari 1x hingga 2x. Namun, lensa ultra-wide-nya hanya cukup baik untuk sudut lebar vlogging, dan lensa tele 3x-nya tidak istimewa setara dengan seri Galaxy S25 biasa.
Zoom di atas 3x adalah titik terlemahnya. Sebagai kesimpulan, untuk harga $2.000, saya mengharapkan lebih dari sistem kamera ini.
Terakhir, baterai 4.400 mAh-nya ternyata melebihi ekspektasi saya dan dapat bertahan seharian penuh dengan mode kinerja ringan.
Editor : Redaksi
