Pemprov Sumbar

Pejalan Nagari Walk #2: 566 Peserta Lintas Negara Berjelajah di 4 Nagari di Sumatera Barat

×

Pejalan Nagari Walk #2: 566 Peserta Lintas Negara Berjelajah di 4 Nagari di Sumatera Barat

Bagikan berita
Ist
Ist

Menurutnya PNW menarik karena mengenal alam, budaya dan sejarah dari nagari ke anak muda dengan cara yang unik. Ia mengaku baru kali ini ikut kegiatan sport tourism. Sebelumnya, ia lebih sering hiking dan tracking secara individu.

“ Kegiatan semacam ini bagus jika bisa diadakan di tempat lain juga,” harap Izabel.

Setelah sampai garis finish, Izabel dan anaknya tak lupa berfoto di Balai Adat voor Larashoofd IV Koto “Jahja Datoek Kajo” Koto Gadang. Tempat ini didirikan pada 5 Desember 1937 oleh anak nagari Koto Gadang untuk memperingati jasa dari Jahja Datoek Kajo, kakek buyut dari Izabel.

Syukri, seniman sekaligus contect creator dari Sawahlunto juga datang bersama istri. “ Ini kali kedua saya ikut even ini. Even pertama hanya saya. Sekarang istri juga ingin ikut. Kami ambil di rute 10 km,” ujar Syukri.

Rozi Erdus, Daya Desa Tingkalak – Danau Singkarak, ia ambil di rute 20 km. “ Saya ikut karena ingin belajar bagaimana PNW mempromosikan potensi nagari melalui even jalan kaki. Semoga bisa juga dilaksanakan di nagari kami,” harapnya.

Sejak pukul 9.00, satu persatu peserta tampak mulai memasuki garis finish. Mereka mendapatkan medali kayu Surian sebagai bentuk penghargaan atas perjuangannya sampai di garis akhir.

Setelahnya, mereka bisa lanjut berwisata kuliner di Lapak Kuliner Nagari yang disediakan oleh PNW. Atau ke tenda fisioterapi Universitas Fort De Kock Bukittinggi untuk mendapatkan layanan fisio secara cuma-cuma.

Stride For Nagari: Berbagai Budaya Anak Nagari Diperkenalkan

Pada PNW #2, ada 11 lapak kuliner. Lapak tersebut diisi oleh UMKM yang menjual berbagai kuliner khas Minangkabau seperti katan sarikayo, itiak lado hijau, tampalang ubi, lapek bugih, kue lampih, pangek ampok dan lainnya. Lapak ini laris manis diserbu oleh para peserta dan pengunjung.

Selain itu juga ada pameran arsip terkait tokoh nasional yang ada di Koto Gadang seperti Chairil Anwar, Rohana Kudus, Agus Salim, Sutan Syahrir, dan lainnya. Amai Setia, organisasi yang didirikan Rohana Kudus sejak tahun 1911, menggelar workshop kerajinan perak dan sulaman khas Koto Gadang.

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini